,

Program Ayam Petelur Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi Desa Nanga Menterap

Editor
November 13, 2025, 13:44 WIB Last Updated 2025-12-02T04:11:19Z


SEKADAU, SINAR KAPUAS.com - 
Pemerintah Desa Nanga Menterap, Kecamatan Sekadau Hulu, kini mulai memacu kemandirian ekonomi desa melalui pengembangan program ayam petelur. Program yang dikelola secara kolaboratif oleh BUMDes dan kelompok pemuda ini digadang menjadi sumber penggerak ekonomi baru, baik bagi desa maupun masyarakat.


Kepala Desa Nanga Menterap, Yachob, menyebutkan bahwa usaha ayam petelur tidak hanya ditargetkan untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga diarahkan menjadi motor peningkatan pendapatan asli desa (PAD). Menurutnya, pengelolaan oleh pemuda menjadi kunci penting untuk menghidupkan aktivitas ekonomi desa.


“Kami berharap program ayam petelur ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil maksimal. Harapan saya sebagai kepala desa, semoga pengelolaan oleh para pemuda di sini bisa optimal dan menambah pendapatan desa melalui BUMDes,” ujar Yachob, Kamis (13/11/2025).


Program ini diproyeksikan membuka peluang usaha baru, terutama bagi para pelaku UMKM dan pedagang lokal yang membutuhkan pasokan telur secara rutin. Dengan suplai yang stabil, pemerintah desa menilai kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin dinamis.


“Dengan adanya ketahanan pangan dari ayam petelur, kegiatan ekonomi masyarakat bisa meningkat. UMKM dan pedagang lokal pun dapat bekerja sama dengan BUMDes, sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan,” tambahnya.


Kandang ayam petelur akan dibangun di Dusun TK Dharma, SP 6. Lokasi tersebut dipilih karena aman dari banjir, memiliki akses memadai, dan berada cukup jauh dari permukiman untuk meminimalkan risiko bau dan penyebaran penyakit.


“Lokasinya di Dusun TK Dharma SP 6. Kami memilih tempat itu karena aman dari banjir dan cukup jauh dari pemukiman. Luas kandang akan disesuaikan dengan jumlah populasi ayam yang akan dipelihara,” jelas Yachob.


Untuk memperkuat keberlanjutan usaha, pemerintah desa telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, perangkat desa, serta lembaga terkait. Selain itu, kerja sama dengan pihak swasta dan koperasi seperti Credit Union (CU) serta lingkungan Agro turut dipersiapkan untuk memastikan rantai pemasaran telur berjalan lancar hingga tingkat kabupaten.


“Kerja sama dengan CU dan pihak Agro sudah mulai terbangun. Dengan dukungan semua pihak, kita optimistis program ini akan berjalan baik dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (mar)