SEKADAU, SINAR KAPUAS.com - Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, SH., MH., didampingi Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sekadau, Ny. Wiwin Adriyana Subandrio, menghadiri kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Kapernaum di Jalan Merdeka Timur, Km 8, Desa Bokak Sebumbun, Kecamatan Sekadau Hilir, pada Jumat (1/8/2025).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Sekadau, Jefray Raja Tugam; Kepala Dinas Kesehatan; Kasi Bimas Kristen Kemenag Sekadau, Anderson; Kabag Kesra Setda Sekadau; perwakilan dari Kesbangpol, Disporapar, Polres Sekadau, dan Kodim 1204/Sanggau yang diwakili Kapten Warsidi; Ketua FKUB Paulus Lion; serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Gedung Gereja GKII Kapernaum ini dibangun sebagai tempat ibadah jemaat yang selama ini harus menempuh jarak cukup jauh untuk beribadah. Ketua panitia pembangunan, Hendro, menyampaikan bahwa gereja yang akan dibangun memiliki luas bangunan 14 x 30 meter atau 420 meter persegi dengan estimasi anggaran mencapai Rp2,5 miliar.
“Pembangunan gereja ini merupakan wujud mimpi jemaat untuk memiliki tempat ibadah yang lebih dekat. Dana pembangunan berasal dari berbagai sumber, termasuk kolekte jemaat, dana kas gereja untuk pembelian tanah, serta bantuan dana hibah dari Pemkab Sekadau sebesar Rp500 juta,” jelas Hendro.
Ketua GKII Daerah Sekadau, Pendeta Hendri Sakeus, dalam sambutannya menjelaskan bahwa GKII Kapernaum merupakan hasil pemekaran dari GKII Teberias Sekadau. Pemekaran dilakukan karena lokasi gereja sebelumnya terlalu jauh dijangkau oleh sebagian jemaat.
“Atas nama jemaat GKII, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau atas perhatian dan dukungannya terhadap pembangunan rumah ibadah. Kami berkomitmen untuk mengelola bantuan ini secara transparan dan akuntabel,” ujar Pendeta Hendri.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Subandrio menyampaikan apresiasinya atas dimulainya pembangunan gereja tersebut. Ia juga mengusulkan agar Desa Bokak Sebumbun bisa diusulkan menjadi "Desa Toleransi", mengingat keberagaman umat beragama di desa tersebut.
“Menurut laporan Kepala Desa, di Bokak terdapat enam rumah ibadah, terdiri dari dua masjid, dua gereja Katolik, dan dua gereja Protestan. Ini menjadi bukti nyata kerukunan antarumat beragama,” kata Subandrio.
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan bahwa program prioritas IP3K (Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat) juga mencakup dukungan terhadap pembangunan rumah ibadah melalui dana hibah yang terus dianggarkan setiap tahunnya.
“Dengan adanya gereja yang lebih representatif, kita berharap jemaat semakin rajin beribadah dan imannya semakin kuat. Kami tekankan pula agar dana bantuan dikelola secara baik dan transparan, serta pertanggungjawabannya disampaikan sesuai ketentuan,” pesannya.(@yi)