Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk memastikan keberlanjutan pembangunan kelapa sawit di daerah. Ia menyampaikan bahwa penyusunan RAD ini selaras dengan program unggulan daerah, yakni Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian, dan Perikanan untuk Kesejahteraan (IP3K).
"Kelapa sawit memiliki peran penting dalam menopang perekonomian daerah, sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujarnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya penerapan prinsip sawit berkelanjutan, antara lain untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, melindungi masyarakat pekerja, serta menjaga kelestarian satwa liar. Selain itu, sawit berkelanjutan diharapkan mampu menopang ekonomi secara lestari dengan menyeimbangkan manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan, sehingga dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Penerapan praktik berkelanjutan juga diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor perkebunan sawit.
"Prinsip-prinsip utama dalam kelapa sawit berkelanjutan meliputi minimalisasi dampak lingkungan, perlindungan hutan, pengolahan limbah yang benar, tanggung jawab sosial melalui penghormatan terhadap hak asasi manusia serta pemberdayaan masyarakat. Selain itu, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, peningkatan efisiensi, dan produktivitas menjadi kunci utama dalam mewujudkan perkebunan sawit yang berdaya saing dan berkelanjutan," jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Sekretaris DKP3, Sekretaris PMPTSP, perwakilan OPD terkait, LPPM Universitas Tanjungpura, Yayasan WEI, WWF Indonesia, SOLIDARIDAD, Serikat Petani Sawit Kabupaten Sekadau, Aliansi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang, serta tamu undangan lainnya.
