SEKADAU, SINARKAPUAS.com - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau terus berupaya untuk memastikan pemerataan distribusi tenaga kesehatan di seluruh wilayah. Namun, hingga saat ini, Kabupaten Sekadau masih kekurangan tenaga dokter gigi.
Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada tiga dokter gigi di Kabupaten Sekadau, jumlah yang dinilai masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kita hampir dua tahun ini sudah berupaya melengkapi tenaga kesehatan, namun kita masih kekurangan dokter gigi. Saat ini jumlahnya baru tiga orang," kata Henry dalam wawancara baru-baru ini.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan dokter gigi ini masih menjadi tantangan besar, meskipun pihaknya sudah mengusulkan hal ini kepada Kementerian Kesehatan selama hampir tiga tahun berturut-turut. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal, karena minimnya minat tenaga medis untuk bertugas di daerah tersebut.
"Kami sudah membuka formasi CPNS, namun tetap saja belum terpenuhi," ungkapnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Henry mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan beasiswa untuk putra-putri daerah yang ingin melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Saat ini, usulan tersebut tengah dikaji sebagai langkah strategis untuk memenuhi kekurangan tenaga dokter gigi di masa depan.
"Saat ini untuk tenaga kesehatan lainnya, kami sudah hampir meratakan distribusinya. Ada 9 tenaga khusus, dan distribusinya hampir lengkap di seluruh Puskesmas. Kami juga sedang melakukan penataan, apalagi dengan adanya penerimaan P3K selama dua tahun berturut-turut," jelasnya.
Henry menambahkan, tenaga dokter umum sudah tersedia di seluruh Puskesmas, dengan rata-rata dua dokter umum per Puskesmas. Selain itu, tenaga bidan, perawat, tenaga sanitasi, promosi kesehatan, dan gizi hampir merata di semua fasilitas kesehatan.
"Tinggal dokter gigi yang masih kurang. Dari 12 Puskesmas dan 2 rumah sakit, kita hanya memiliki 3 dokter gigi. Ini memang menjadi tantangan, dan kami terus berupaya agar tenaga dokter gigi dapat terisi dengan melibatkan putra-putri daerah untuk kuliah di FKG," tutupnya.