,

Tim Indeks K Pantau Kapasitas Tangki CPO ke Sejumlah PKS di Sekadau, Ini Hasilnya

By Admin
Juni 27, 2022, 21:12 WIB Last Updated 2022-06-27T14:12:05Z

SEKADAU, SK - Anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS ) kelapa sawit memantik kegelisahan para petani, bahkan sejumlah perusahaan akan stop membeli TBS akibat tangki timbun Crude Palm Oil (CPO) sudah overlaod atau kelebihan muatan. Sehinga perusahaan jika stok tersebut tidak bisa di jual maka operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terancam tutup.


Melihat kondisi ini pemerintah daerah kabupaten Sekadau mengandung langkah cepat dengan cara memantau langsung beberapa tangki timbun milik perusahaan.


Bahkan sebelum Minggu (26/06/2022) lalu bupati Sekadau Aron langsung turun ke lapangan untuk melihat langsung tangki timbun milik PT. PHS, MJP dan TBSM.


Kegiatan tersebut dilanjutkan lagi oleh tim indeks K dari dinas Ketahanan Pangan,. Perkebunan,. Pertanian dan Perikanan serta Serikat Petani Kelapa Sawit kabupaten Sekadau, Senin (27/06/2022) ke dua perusahaan yakni PT. Kalimantan Sangar Pusaka (KSP) Agro dan PT. Parna Agro Mas (PAM)


Pada monev tersebut di dapati bahwa tangki timbun milik KSP masih bisa menampung TBS selama 1 bulan lebih sesuai kemampuan daya tampung Tangki Timbun miliknya. Sedangkan PT. PAM hanya bisa menampung TBS petani selama 3 Minggu dengan kapasitas olahan 300 ratus ton CPO perhari.


"Kami minta untuk saat ini perlu harus lebih mengutamakan TBS milik petani,"kata Rahim ketika melaksanakan dialog dengan RIki Menejer PKS PT. KSP, Senin (27/06/2022).

  

Hal ini semata untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, karena itu utamakan TBS petani, andaipun PKS perusahaan tidak beroperasi untuk beberapa hari lakukan sosialisasi secepatnya kepada petani


"Tiga hari sebelum eksen pihak Perusahaan harus segera melakukan sosialisasi bahwa PKS untuk sementara tidak membeli TBS, hal ini semata untuk meredam gejolak sosial,"kata Rahim.


Sementara itu ketua SPKS Bernadus Mohtar juga meminta hal yang sama kepada perusahaan, sebagai perwakilan petani dirinya meminta perusahaan untuk selalu mengutamakan pembelian TBS milik petani, baik itu petani swadaya maupun petani mitra perusahaan.


"Kita menyarankan agar perusahaan selalu mengutamakan TBS milik petani,"pintanya.


Sementara itu, Irfan Nurpatria kepala bidang perkebunan, ketika dialog dengan menejemen PT. PAM juga meminta hal yang sama, ia meminta meski tangki timbun hanya menyisakan beberapa Minggu lagi, utamakan pembelian TBS milik petani.


Pemerintah kabupaten Sekadau saat ini kata dia tengah berusaha menyuarakan keluhan masyarakat kepada pemerintah pusat, agar situasi ini bisa normal seperti biasa, karena jika kondisi ini berlangsung lama, maka dapat dipastikan banyak petani sawit yang miskin kembali, akibat anjloknya harga TBS.


Untuk ia meminta agar perusahaan dengan waktu yang tersisa sebelum tangki timbun mengalaminya overload utamaoan beli TBS mereka.


"Usahakan utama TBS petani,meski harga anjlok setidak-tidaknya TBS mereka dibeli, jangan sudah harga murah TBS tidak terjual, hal ini bisa menimbulkan gejolak sosial,"ingatnya.

Iklan