,

Siapa Edy Mulyadi? Sosok Viral karena Pernyataannya soal Kalimantan dan Ibu Kota Baru

By Admin
Januari 24, 2022, 09:10 WIB Last Updated 2022-01-24T02:10:21Z


Reportase wartawan Edy Mulyadi di KM50 (Sumber: Youtube Mimbar Tube)


JAKARTA, SINARKAPUAS.COM - Nama Edy Mulyadi menjadi perbincangan di media sosial karena pernyataannya soal Kalimantan Timur dan Ibu Kota.


Pernyataan tersebut diduga menghina Kalimantan Timur dan membuat Edy dikecam oleh sejumlah elemen mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat.


Lantas, siapa sebenarnya Edy Mulyadi?


Dilansir dari berbagai sumber, Edy Mulyadi diketahui sebagai eks Partai Keadilan Sejatera (PKS).


Ia juga diketahui sebagai seorang wartawan senior di Forum News Network (FNN).


Edy Mulyadi juga disebut-sebut sempat mencalonkan diri sebagai caleg namun gagal.


Kini, Edy Mulyadi kerap muncul sebagai sosok yang kontra terhadap pemerintah lewat video-videonya di YouTube, yang terbaru ia sedang santer kritik proyek IKN di Kalimantan Timur.


Pernyataannya Viral soal Kalimantan Tempat Jin Buang Anak


Dilansir dari Tribunnews, Edy Mulyadi mengatakan bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.


"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.


Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.


"Pasarnya siapa?" ujarnya.


"Kalau pasarnya kuntilanak, genderuwo ngapain ngebangun di sana," kata dia.


Untuk menguatkan pendapatnya, Edy Mulyadi menanyakan lokasi tempat tinggal di mana rekan yang ada di sebelahnya berada.


"Enggak ada, nih sampean tinggal di mana om?" katanya.


"Mana mau tinggal di Gunungsari pindah ke Kalimantan Panajam sana untuk beli rumah di sana," ujar dia menambahkan.


Dapat Kecaman dari Masyarakat Kaltim


Menanggapi pernyataan Edy Mulyadi tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman meminta masyarakat di Kalimantan Timur tak terprovokasi.


"Pernyataan yang disampaikan oleh Edy Mulyadi menjadi problematika bicara tentang ke-bhinneka-an yang ada di Indonesia," ujar Presiden BEM Universitas Mulawarman Ikzan Nopardi, Minggu dalam program Kompas Petang.


Pihak BEM menuntut Edy Mulyadi untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Kalimantan Timur.


Ikzan melanjutkan kepada pihak yang berwenang untuk melakukan langkah tegas dalam merespons masalah dugaan pencemaran nama yang berujung kepada intoleransi.


Sementara kecaman juga datang dari Persekutuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka).


Ketua Umum Pusaka Surfani Sulaiman mengingatkan agar Edy Mulyadi segera menarik pernyataannya.


"Saudara Edy Mulyadi saya minta dan menyomasi atas nama warga Kalimantan Timur, 1x24 jam untuk saudara mencabut pernyataannya," ujar Surfani kepada Kompas TV, Minggu.


"Saudara bahwa warga Kalimantan Timur adalah tempat untuk membuang jin, kemudian warga Kalimantan Timur tidak siap dengan Ibu Kota Negara. Pernyataan ini mengandung SARA, fitnah, dan ujaran kebencian," tuturnya.


Jika Edy tidak segera melakukan pencabutan pernyataan itu, Surfani mengatakan, pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur.


Edy Mulyadi juga hina Prabowo


Selain diduga hina Kalimantan, Edy Mulyadi juga memberikan pernyataan yang merendahkan Prabowo Subianto.


Ya, Edy Mulyadi menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto macan yang jadi kayak mengeong.


Atas ungkapan tersebut kader Partai Gerindra naik pitam.


Mereka tak terima bos besarnya, Prabowo Subianto dihina begitu saja.


Bahkan kader partai Gerindra sudah membuat laporan polisi terkait hal tersebut.


"Masa Menteri Pertahanan kayak begini saja enggak ngerti sih? Jenderal bintang tiga. Macan yang jadi kayak mengeong. Enggak ngerti begini aja. Ini sih bicara soal kedaulatan Negara, Bos," ujar Edy dalam video di media sosial, Minggu (23/1/2022).


"Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kamu dengar suara saya? Masa itu enggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan?" teriaknya kembali dalam video.


Edy Mulyadi dilaporkan ke Polisi


Menanggap hal tersebut, Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor menyebut bahwa melaporkan Edy ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Prabowo Subianto.


DPD Gerindra Sulut merasa tidak terima ketum mereka dihina seperti itu.


"Iya, Pak Prabowo Subianto ketua umum kita, ikonnya Partai Gerindra, kebanggaan kader Partai Gerindra. Jadi kita tidak terima kalau Pak Prabowo Subianto dihina dan difitnah orang," ujar Ketua DPD Gerindra Sulut Conny Lolyta Rumondor.


Dilansir/KOMPAS.TV

Iklan